PENOI (REJANG )
---Reni Sartika---
Penoi dalam bahasa Rejang bermakna tempat atau wadah untuk menempatkan barang, penoi merupakan salah satu adat budaya tradisi suku Rejang yang mana ada ini merupakan tempat atau wadah untuk menaruh sumbangan atau pemberian sanak saudra ketika hendak melaksanakan hajatan penoi tersebut disiapkan oleh tuan rumah atau pemilik hajat. Sedangkai isi dari penoi itu bahan-bahan yang disumbangkan atau pemberikan dari saudara kepada pemilik hajat.
PENOI SUKU REJANG sumber foto : Shaffan M |
Penoi makna lain
adalah sebagai pemisah antara laki-laki dan perempuan pada saat menari kejai
dan penoi dimaknai sebagai sesembahan untuk para leluhur isi penoi bermacam-macam
yaitu pisang emas, sekapur sirih, daun beringin, tebu hitam , pinang, labu dan
lain sebagainya.
Penoi saat ini
sangat jarang kita temui ditempat pemilik hajat karena seiring perkembangan zaman budaya
seperti ini jarang lagi dipakai, Walaupun ditempat hajat sangat jarang kita
temui. Penoi masih bisa kita temui ditempat hajat jika sang pemilik hajat
memakai prosesi adat Rejan. Maka penoi akan kita temui saat adanya tari
persembahan yaitu tari rejang Kejai , pada saat menari Penoi berfungsi sebagai
pemisah antara penari laki-laki dan perempuan.
B. ISI PENOI
Penoi biasanya terbuat
dari bambu yang terdiri dari tiang,dan dua tingkatan, seiring perkembangan
zaman penoi yang kita temui saat ini bisa terbuat dari kayu yang dihias
sedemikian rupa agar terlihat indah,
dalam tingkatan tersebut memiliki fungi masing-masing untuk lebih jelas
nya sebagai berikut:
1. 1. Penoi
tingkat di atas berisikan hasil
bumi seperti bahan sayur sauran, ketela,pisang dan ada juga bahan bakul sirih
2. 2. Penoi tingkat bawah berfungsi untuk meletakan
hewan ternak seperti ayam , itik, atau
bebek yang berupa seperti kerungan .
3. 3. Tiang besar biasanya terbuat dari pohon atau
batang pinang ini berfungsi sebagai pengikat hewan2 ternak yang disumbangkan
sanak saudara seperti kambing. seiring perkembangan zaman tiang besar penoi di
pakai untuk pengikat batang tebu daun
beringin dan lainnya
Penoi pada saat ini akan kita temui diacara pernikahan yang menggunakan prosesi rejang, acara kenegaraan (Lebong )atau acara adat lainnya. Harapan kedepannya semoga budaya Rejang seperti Penoi harus dilastarikan untuk menjaga budaya suku rejang khususnya ditanah leluhur tanah rajang.sudah saat nya penoi didaftarkan sebagai warisan budaya suku rejang agar tidak di klaimm oleh suku lain atau negara lain.
sumber keterangan : Shaffan M (Sekretaris Badan Musyawarah Adat kabupaten Lebong )